Ada beberapa mitos dan fakta mengenai musik.
Kami mencoba menjelaskan tentang mana yang benar dan mana yang salah mengenai pemahaman seputar dunia musik.
Jika ada yang salah kata, mohon diberi masukkan.
Jika ada yang ingin bertanya seputar musik, silakan lanjutkan di thread ini.
Selamat membaca
.
Otodidak vs Kursus
Mitos :
Belajar musik secara otodidak itu belajar sendiri tanpa guru musik, buku musik, dan tidak perlu membaca not balok.
Fakta :
Belajar musik secara ototdidak itu sebenarnya hanya belajar tanpa bimbingan guru musik secara langsung.
Jika belajar musik dengan tidak pernah konsultasi kepada guru musik,
mencari sumber dari buku musik, dan tidak memahami not balok, hal
tersebut diibaratkan menjadi Presiden tapi tidak pernah sekolah, maka
tidaklah mungkin bisa mahir dalam musik.
Jadi, belajar musik bisa dengan melalui kursus musik (bimbingan guru
secara langsung) dan belajar sendiri (otodidak) dengan mencari sumber
yang benar/bimbingan guru secara tidak langsung.
Manakah yang lebih baik? Hanya kebutuhan dari siswa itu sendiri yang menentukan mana yang terbaik yang dapat dilakukan.
Not Balok
Mitos :
Pemain musik yang mahir adalah bisa memainkan alat musik tanpa bisa membaca dan menulis not balok.
Fakta :
Memang banyak yang bisa memainkan alat musik tanpa bisa membaca dan menulis not balok.
Namun not balok itu sendiri sebenarnya menyimpan rahasia dari pembuatan lagu yang baik dan benar.
Jika artis bisa membuat lagu tanpa bisa membaca dan menulis not balok,
hal tersebut diibaratkan seorang ilmuwan bergelar profesor tapi tidak
bisa membaca dan menulis.
Jadi, not balok dapat menolong musisi untuk menghasilkan lagu yang baik dan benar.
Alat Musik
Mitos :
Belilah alat musik yang murah saja bagi yang baru belajar.
Nanti kalau sudah profesional, baru membeli yang mahal.
Fakta :
Hati-hati dalam membeli alat musik.
Tidak semua alat musik memiliki kemampuan yang sama satu dengan yang lain.
Yang membedakan harga alat musik biasanya bahan dan bentuknya, tapi saat
ini alat musik yang bentuknya menyerupai pun bisa menipu.
Lebih baik mensurvei harga di toko musik di kota anda atau cek lewat web toko musik yang terpercaya.
Merk dari alat musik tersebut tidak bisa menjadi jaminan, bahkan sering
dijadikan patokan orang yang berniat memalsukan merk alat musik
tersebut.
Jika kita membeli alat musik yang murah saja, maka kita bisa terjebak
kepada barang palsu dan akhirnya tidak bisa belajar dengan baik.
Jadi, belilah alat musik yang sesuai dengan kebutuhan, bukan disesuaikan
dengan keuangan semata, dan tanyakan/carilah informasi mengenai alat
musik yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
Masa Depan Musisi
Mitos :
Masa depan musisi itu suram dan tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup jika dijadikan pekerjaan tetap.
Fakta :
Tidak ada satupun pekerjaan yang bisa tetap abadi selamanya.
Semuanya tergantung yang melaksanakannya.
Jika diibaratkan seorang koki yang seharusnya memasak dengan benar, tapi
begitu dia melakukan tindakan menyalahi aturan, maka masa depan
pekerjaan koki tersebut pasti hancur.
Jadi, masa depan musisi itu tergantung dari musisi itu sendiri.
Tidak ada yang bisa membuat musisi tersebut naik dan turun karirnya, hanya musisi itu sendiri yang menentukan nasibnya sendiri.
Musik Rock VS Klasik
Mitos :
Musik rock identik dengan kekerasan.
Sedangkan musik klasik identik dengan kemewahan.
Fakta :
Musik bergenre Rock itu sebenarnya dilihat dari sudut komposisi cara
membuat (dari not balok) lagu rock tersebut, bukan dari kerasnya suara.
Karena komposisinya terlihat bentuknya tetap, maka identik dengan Batu/Rock yang bentuknya juga tetap.
Namun jika melihat beberapa komposisi musik Klasik, ada juga yang mirip dengan komposisi musik Rock.
Hanya perbedaannya adalah; musik Klasik cenderung temponya berubah-ubah
sesuai rasa dan pembawaan dari musisi Klasik, sedangkan musik Rock
cenderung bertempo tetap.
Untuk memainkan rasa dari musik Rock tersebut, musisi hanya memberikan efek keras dan bertempo cepat.
Jadi, musik Rock dan Klasik kadang banyak memberikan kemiripan, yaitu:
perhitungan tetap, dan sama-sama membutuhkan alat musik yang cukup mahal
dan terkesan mewah.
Studio Musik
Mitos:
Ampli untuk studio musik itu harus merk terkenal dan kekuatannya besar.
Fakta:
Tidaklah memberikan jaminan jika pengusaha studio musik menggunakan
ampli besar dan bermerk pasti menghasilkan suara yang menawan.
Jika ditata dengan baik, maka dengan menggunakan ampli kecil pun sudah bisa menghasilkan suara yang menawan.
Jadi, alokasikan dana untuk membuat studio ke bagian slow moving (ruang
studio), sehingga untuk bagian fast moving (ampli) tidak memakan biaya
besar.
Keterampilan
Mitos:
Anak kursus itu tidak bisa apa-apa, tidak bisa main organ tunggal, jadi percuma belajar di kursus kalo tidak bisa ini-itu.
Fakta:
Menjadi pemain organ tunggal bukan tujuan akhir dari tempat kursus musik.
Tempat kursus sebenarnya membekali keterampilan dan pemahaman,
selanjutnya tetap menjadi pilihan siswa itu sendiri untuk menjadi pemain
atau menjadi yang lain.
Bahkan (sebelumnya maaf jika ada yang tersinggung) tidak semua pelaku
musik itu paham apa yang dilakukannya, dan tidak sedikit yang menjadi
pelaku musik karena nekat.
Tidak mudah membedakan yang benar-benar pelaku musik dan yang nekat,
tapi jika orang tua dari murid itu sendiri mengawasi perkembangannya,
maka orang tua bisa mengetahui bahwa apakah tepat atau tidak tempat
kursus tersebut.
Jadi, yang membuat murid itu mahir bukan sekedar pengajarnya saja yang
memberikan pelajaran, tapi orang tua juga harus selalu mengawasi
perkembangannya.
Elektrik Keyboard
Mitos:
Kita harus membeli alat musik elektrik keyboard dengan fasilitas yang
mewah untuk memfasilitasi anak dalam belajar musik keyboard.
Fakta:
Tidak semua alat musik keyboard bisa memfasilitasi dengan baik.
Bahkan tidak sedikit yang membuat repot penggunanya.
Tidak ada korelasi antara keyboard berfasilitas lengkap dengan semangat anak untuk belajar.
Justru yang dibutuhkan murid adalah buku dan sumber yang lengkap, bukan alat yang serba canggih.
Jika hanya memiliki keterampilan bermain yang terbatas, apapun alatnya, tetap saja hasilnya kurang memuaskan.
Jadi, tidak perlu membeli keyboard yang super canggih, dan jangan kuatir akan ketinggalan mode.
Digital vs Analog
Mitos:
Sekarang jamannya sudah berubah.
Semua serba digital.
Sudah tidak ada yang asli lagi.
Tidak seperti dulu yang masih analog/akustik.
Fakta:
Memang saat ini sudah memasuki digitalisasi, yang sebenarnya bertujuan bermacam-macam.
Selain mempermudah, digitalisasi juga mengatasi jumlah permintaan dan ketersediaan sumber dayanya.
Jika masih menggunakan teknologi analog/akustik, bisa dibayangkan berapa
pohon yang harus ditebang untuk membuat alat musik akustik.
Jadi, teknologi digital, selain mempermudah, juga memenuhi tuntutan
lingkungan dan sumber daya alam, tapi teknologi analog masih digunakan
untuk mengisi suara pada teknologi digital tersebut.
Merk Terkenal
Mitos:
Kalau beli alat musik itu yang merk terkenal saja.
Kalau mau dijual lagi masih mudah dan harganya tidak jatuh.
Fakta:
Mungkin ada benarnya membeli merk terkenal karena alasan tersebut, namun
belum tentu memberikan jaminan pasti hasilnya seperti itu.
Yang perlu diperhatikan adalah after-sales dari produk yang dibeli.
Jika merk itu terkenal, tapi sparepartnya sulit dicari, dan bahkan harus
berkorban untuk mendapatkannya, berarti anda sudah termakan "Iklan".
Jadi, pastikan bahwa sparepartnya tersedia, dan itu sudah menjadi hak anda sebagai calon pelanggan dari merk tersebut.
Investasi
Mitos:
Kalau beli alat musik itu yang paling tinggi grade-nya , seperti elektrik keyboard yang terbaik.
Kalau pas mau dijual kembali lebih mudah.
Fakta:
Mungkin ada benarnya membeli alat musik yang paling tinggi kualitasnya
itu bisa dijadikan bentuk investasi, tapi sebenarnya tidak semua alat
musik bisa masuk dalam paham tersebut.
Alat musik akustik, apapun bentuknya, kita membeli yang kualitasnya
terbaik, bisa dijadikan bentuk investasi karena barang tersebut langka,
tapi sebenarnya tidak mudah untuk menjualnya kembali karena tidak semua
orang suka/hobi dengan musik.
Alat musik elektronik, apapun bentuknya, tidak bisa dijadikan bentuk
investasi karena akan tertinggal model dan fasilitasnya, dan harga jual
kembali elektronik tetap jatuh.
Jadi, jika ingin investasi di dunia musik, lebih baik yang
diinvestasikan adalah Anda sendiri dengan belajar musik, bukan hanya
alatnya saja, karena Anda lebih unggul daripada alatnya.
Bakat dan Talenta
Mitos:
Musik itu bakat/talenta yang terpendam, jadi tidak semua orang bisa menjadi musisi yang handal.
Fakta:
Setiap orang memiliki bakat dan talenta, tapi bukan untuk musik saja.
Menjadi musisi handal itu yang dibutuhkan adalah:
1. Mau belajar.
2. Siap di kritik.
3. Selalu berusaha.
Bakat dan talenta saja tidak cukup untuk menjadi musisi yang handal.
Jadi, seperti semboyan dari Thomas A. Edison, yang bunyinya adalah:
"Genius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration.",
di terjemahkan menjadi: "Bakat/Talenta hanya memberikan 1%, sisanya 99%
berusaha."
follow me
Mitos dan Fakta tentang Musik
Kamis, 04 Oktober 2012
komentar
Diposting oleh
Putra_Andromeda
di
10/04/2012 05:06:00 AM
komentar
Posting Komentar